Selasa, 13 Agustus 2024

Sejarah Badminton

SEJARAH BADMINTON

 Sejarah permainan bulu tangkis di dunia berawal dari negara Mesir sekitar 2000 tahun yang lalu. Akan tetapi ada beberapa pendapat bahwa bulu tangkis berasal dari China maupun India.

Bukti bahwa bulu tangkis berasal dari India berawal pada tahun 1870-an. Pada masa itu negara India telah membuat peraturan-peraturan mengenai permainan olahraga ini. Permainan bulu tangkis di India disebut dengan battledore, yang pada saat itu dimainkan dengan menggunakan bat atau penepak kayu dan bola kecil.

Sementara pendapat bahwa bulu tangkis dari China ini diyakini dari permainan yang bernama Jianzi. Permainan Jianzi ini menggunakan kok namun tidak menggunakan raket dalam permainan tersebut, justru menggunakan kaki agar kok tidak jatuh ke tanah.

Tak hanya itu, perkembangan bulu tangkis juga dipandang berasal dari negara Inggris yang disebut dengan shuttlecocks pada saat itu. Permainan shuttlecocks populer pada tahun 1850-an, dengan menggunakan tongkat atau dayung sebagai alat memukul kok.

Pada tahun 1877 sebuah klub bernama Klub Badminton Bath membuat peraturan bulu tangkis dan di Inggris dibuatlah asosiasi bulu tangkis pertama pada tahun 1893. Perkembangannya yang pesat tersebut menjadi faktornya kejuaraan internasional pertama digelar pada tahun 1899 bernama kejuaraan All England.

Setelah itu, permainan bulu tangkis menyebar ke pinggiran kota Inggris pada abad ke-19 dan pada tahun 1907 berkembang ke Afrika Selatan, New York, dan Kanada. Bulu tangkis semakin populer ke daerah Asia dan memasuki negara Thailand, Jepang, hingga Indonesia.


Pada tahun 1934 didirikan International Badminton Federation (IBF) yang beranggotakan negara Inggris, Irlandia, Skotlandia, Wales, Denmark, Belanda, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai negara pelopor. Lalu pada 1936 India bergabung sebagai anggota.

Pada pertemuan general meeting yang dilaksanakan di Madrid, Spanyol di September 2006, terdapat usulan untuk mengubah nama IBF atau International Badminton Federation. Usulan nama tersebut menjadi Badminton World Federation atau BWF dan disetujui oleh seluruh 206 delegasi yang hadir.

sumber= https://youtu.be/Zc4v2ySHvRc?si=daGcK9OzKWWZQ1nu



2 dari 4 halaman

Bulu tangkis atau yang dikenal juga dengan istilah badminton merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di Indonesia dan dunia. Dimana bulu tangkis ini merupakan cabang olahraga yang masuk ke dalam kategori permainan dan dapat dilakukan di dalam ataupun di luar ruangan dalam lapangan khusus. Lapangan bulu tangkis sendiri dibagi menjadi dua sama besar dan dipisahkan oleh net yang tergantung di tiang net yang diletakkan di pinggir lapangan tengah.

Olahraga yang satu ini banyak menarik minat berbagai macam kelompok umur, mulai dari berbagai tingkat keterampilan, dan juga dari jenis berbagai kalangan. Bulu tangkis dapat dimainkan dengan tempo yang cukup cepat, sehingga memerlukan gerak reflek yang baik dan juga tingkat kebugaran yang tinggi.

Selain itu, dengan bermain bulu tangkis, pemain bisa mengambil keuntungan dari segi sosial, mental, dan juga hiburan. Dengan begitu, badan menjadi lebih sehat dan teman pun bertambah.

Sementara itu,  bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam kelompok olahraga permainan. Olahraga yang satu ini bisa dijadikan sebagai permainan rekreasi, bahkan sebagai ajang persaingan.

Hampir mirip dengan olahraga tenis, bulu tangkis dimainkan dengan pemain di satu sisi yang bertujuan memukul  kok melewati net agar bisa jatuh di bidang permainan lawan yang telah ditentukan. Para pemain juga harus mencoba untuk mencegah lawannya melakukan hal tersebut kepada mereka.

Tidak hanya itu, setiap pemain harus mengetahui letak dari kok masuk dan kok keluar. Hal ini perlu dipahami agar dapat memasukkan poin dengan maksimal, sehingga bisa memenangkan pertandingan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERATURAN SERVIS PADA PERMAINAN BULU TANGKIS

 PERATURAN SERVIS PADA PERMAINAN BULU TANGKIS Servis dalam bulu tangkis dilakukan dari satu sisi lapangan (kiri atau kanan) menyilang, menye...